Blood Save Lives merupakan kegiatan sosial yang diusung oleh Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi (PSDMO). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial HIMAJIP kepada masyarakat sekitar karena selain menjadi organisasi mahasiswa, HIMAJIP adalah organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, saya harap darah yang kami donorkan dapat bermanfaat dan membantu PMI dalam mendistribusikan darah kepada seluruh masyarakat Indonesia. Blood Save Lives adalah kegiatan sosial donor darah pertama yang dilaksanakan oleh HIMAJIP.
Kegiatan donor darah ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama karena setetes darah yang diberikan sangat berarti bagi kehidupan orang lain. Donor darah ini tidak hanya bermanfaat untuk orang yang membutuhkan transfusi darah, donor darah juga bermanfaat untuk mendeteksi penyakit serius, meningkatkan produksi sel darah merah, bisa memperpanjang usia dan menjaga kesehatan jantung. Sebagai wujud kepedulian antar sesama HIMAJIP menyelenggarakan kegiatan sosial donor darah dengan mengangkat tema “Donorkah darahmu agar dunia terjaga”. Kegiatan donor darah ini sudah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2022 mulai pukul 09.00 sampai 12.00 WIB bertempat di Medical Center PMI Jakarta Selatan. Menurut Pengurus Pusat (Palang Merah Indonesia) PMI Bidang Kesehatan, Bantuan Sosial, Donor Darah dan Rumah Sakit PMI, semua darah yang diperoleh dari PMI itu gratis, tidak dipungut biaya untuk mendapatkannya. Tapi, memang ada biaya yang harus dikeluarkan sebagai biaya pemrosesan darah atau yang disingkat BPD. Hal ini disebabkan karena darah tak bisa langsung disalurkan pendonor kepada penerima. Jadi biaya yang selama ini dikeluarkan bukan untuk membayar darah.
Kebutuhan minimal darah di Indonesia saat ini mencapai 5,1 juta kantong darah pertahun. Namun, produksi darah dan komponennya baru mencapai 4,1 juta kantong atau bisa dikatakan masih di bawah kebutuhan. Untuk itu, akses masyarakat terhadap layanan darah yang aman dan bermutu perlu ditingkatkan. Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia), sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi. Dari jumlah darah yang tersedia, 90% di antaranya berasal dari donasi sukarela.’