JAKARTA ( UNAS ) – Pada tanggal 26 Januari 2023, Himpunan mahasiswa jurusan Ilmu Politik (HIMAJIP) Universitas Nasional melaksanakan seminar nasional dengan mengusung tema “Partisipasi Politik : Meningkatkan Peran Pemilih Pemula Menuju Pemilu Serentak 2022”. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Nasional Jakarta Selatan. Dalam Seminar Nasional ini dihadiri beberapa narasumber diantaranya Yusuf Wibosono, S.IP., M.SI. (Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional), Ranto, S.IP.,M.A (Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung), August Mellaz, S.IP (Komisioner KPU RI), Dan Taufik Nurohman, S.IP.,M.A (Dosen Ilmu Politik Universitas Siliwangi).
Seminar yang dibuka oleh Dekan Fakultas FISIP Universitas Nasional, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.SI diawali dengan opening speech. “ Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perubahan yang terjadi di negeri ini”, ungkap erna, saat memberikan sambutan di Aula UNAS, Kamis (26/3).
Pada seminar Nasional ini membahas empat fokus materi diantaranya : Melihat Sikap Politik Pemilih Pemula Diwilayah Tambang Dan Kepulauan Bangka Belitung, Literasi Digital Dan Peningkatan Pengetahuan Pemilih Pemula Jelang Pemilu 2024, Meningkatkan Peran pemilih Muda Menuju Pemilu Serentak 2024 serta Upaya Pencegahan Apatisme Politik Pemilih Pemula.
Selanjutnya Ranto, S.IP.,M.A (Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung), dalam presentasinya menceritakan kenyataan tentang partisipasi politik yang terjadi di kepulauan bangka Belitung. Ranto mengungkapkan bahwa Penggiring sikap pemilih pemula di kepulauan bangka Belitung banyak dipengaruhi oleh tokoh agama.
Pada kesempatan yang sama, KOMISIONER KPU RI berpesan bahwa Generasi muda yang memiliki karakter melek teknologi, diharapkan dapat menjadi aktor dalam memfilter berita hoaks maupun ujaran kebencian kepada masyarakat. Pemilih Pemula memang merupakan bagian terpenting dari sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021, jumlah Pemilih Pemula saat ini sekitar 64,90 juta jiwa atau 23,90% dari total jumlah penduduk Indonesia. Dengan jumlah Pemilih Pemula yang sangat banyak tentunya suatu negara tidak dapat terlepas dari peran Pemilih Pemula sebagai pemegang estafet penerus pembangunan suatu negara. Oleh karena itu Dalam pembahasannya KPU melakukan beberapa upaya meningkatkan peran pemilih muda salah satu dengan mengadakan Seminar Nasional seperti ini selain itu, KPU juga mengoptimalisasikan peran pemuda untuk terlibat sebagai penyelenggara pemilu.
Sementara itu, Narasumber ketiga Taufik Nurohman selaku Dosen Ilmu Politik Universitas Siliwangi lebih banyak menyoroti tentang bagaimana memahami Literasi digital. Memahami literasi digital adalah dengan Bagaimana seseorang memiliki kemampuan dan pengetahuan terkait penggunaan teknologi digital. Berdasarkan Sumber : APJII, Juni 2022 tingkat pengguna internet tertinggi ada pada rentan usia 13 – 18 tahun sebanyak 99,16% dan 19-34 tahun sebanyak 98,64%. Dari data tersebut dapat di katakan bahwa pemilih pemula menjadi sasaran yang sangat potensial untuk pemilu 2024 yang akan datang.
Hadir sebagai Narasumber penutup Yusuf Wibisono selaku Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional memberikan gagasannya tentang upaya pencegahan apatisme politik untuk pemilih pemula. Menurut Yusuf, Partai politik sebagai pilar demokrasi merupakan pihak yang paling bertanggungjawab dalam proses pendidikan Pemilu yang bersih bagi pemilih pemula, Para peserta Pemilu mesti bersepakat untuk menyelematkan generasi muda dari resistensi Pemilu yang tidak jujur; Penyelenggara, media, pemerintah serta pengawas Pemilu juga perlu melakukan kempanye secara masif terkait pemilu bersih bagi pemilih pemula.
Pemilu merupakan simbol demokrasi dalam suatu negara. Fitrah demokrasi adalah memberikan ruang suara yang sebesar-besarnya bagi setiap warga negara sebagai perwujudan dari hak asasi warga negara. Partisipasi masyarakat di dalam negara demokrasi merupakan suatu indikator penting dalam menggambarkan proses demokrasi berjalan dengan baik atau tidak, dalam artian semakin rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum maka menandakan bahwa proses demokrasi berjalan dengan kurang baik begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu partisipasi dari setiap kalangan khususnya Pemilih Pemula sangat diperlukan untuk mendukung terbentuknya sebuah negara demokrasi yang baik.