Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Administrasi Jakarta Selatan gandeng Program Studi Ilmu Politik, FISIP Universitas Nasional sukses menggelar kegiatan Roadshow Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Pengawasan Partisipatif Akademis Menuju Pemilu 2029. Kegiatan berlangsung di di Ruang Seminar Selasar Lantai 3 Universitas Nasional (UNAS), Senin 13 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Bawaslu Jaksel untuk merangkul komunitas akademik dalam upaya pengawasan pemilu yang lebih inklusif dan berkualitas di masa depan, khususnya menghadapi kontestasi politik Pemilu 2029.
Kolaborasi Akademik dan Pengawasan
Hadir sebagai pembicara kunci dalam roadshow ini dua akademisi terkemuka dari Universitas Nasional, yaitu Dr. Safrizal Rambe, M.Si. dan Dr. Alfan Alfian, M.Si.
Dalam paparannya, Dr. Safrizal Rambe, M.Si. menekankan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai pusat kajian dan sumber daya manusia yang kritis dalam mengawal proses demokrasi. “Pengawasan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara, tetapi juga elemen masyarakat. Civitas akademika, dengan nalar kritis dan independensinya, memiliki posisi strategis untuk menjadi ‘Mata dan Telinga’ Bawaslu di tengah masyarakat,” ujar Dr. Safrizal, yang juga merupakan Dosen Ilmu Politik FISIP UNAS.
Sementara itu, Dr. Alfan Alfian, M.Si. menyoroti perlunya penguatan kelembagaan Bawaslu agar mampu beradaptasi dengan tantangan pengawasan Pemilu di era digital dan polarisasi politik. “Pengawasan partisipatif dari kalangan akademisi harus diarahkan pada aspek yang lebih fundamental, seperti kajian regulasi, analisis kecurangan berbasis data, hingga edukasi politik yang cerdas. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem pengawasan yang berbasis ilmu pengetahuan,” jelas Dr. Alfan Alfan.
Mendorong Partisipasi Menuju Pemilu Berintegritas
Ketua Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Atiq Amalia menyampaikan bahwa agenda roadshow ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk memastikan integritas Pemilu 2029.
“Universitas Nasional adalah mitra kunci kami. Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir inisiatif-inisiatif pengawasan yang inovatif, khususnya dari para mahasiswa, yang akan menjadi pemilih dan pengawas di masa depan. Pengawasan partisipatif akademis bukan hanya sekadar keterlibatan, tetapi jaminan bahwa pemilu akan berjalan sesuai prinsip kejujuran dan keadilan,” tutup perwakilan Bawaslu.