Jakarta, 10 Februari 2022 – Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Nasional mengadakan kegiatan kunjungan UMKM dengan mengusung tema Meningkatkan Kesadaran Berwirausaha Melalui UMKM Dalam Memulai Dan Berinovasi Wirausaha Sejak Dini. Dalam kegiatan ini Himajip melakukan kolaborasi dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) D’Shafa, untuk memberikan sebuah informasi, pengalaman, serta pembelajaran mengenai bagaimana mengelola UMKM dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Kunjungan tersebut diisi oleh narasumber yakni, Ibu Haryati selaku penggerak UMKM Kelurahan Malaka Sari, serta jajaran pengurus RW 05 Malaka Sari.

UMKM D’Shafa berkonsentrasi pada bidang tanaman hindroponik dan catering makanan, Ibu Haryati selaku penggerak UMKM, ia sangat ambisius dalam menggerakan masyarakat RW 05 untuk aktif dalam kegiatan ini, awal mula UMKM ini terbentuk adalah, ketika para warga mengalami penurunan ekonomi dan PHK yang diakibatkan dari Pandemi Covid-19. Dengan semangat dan mempunyai visi-misi Ibu Haryati mengajak para warga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tentunya kegiatan ini didasari untuk pemenuhan pemasukan uang dapur ibu-ibu rumah tangga RW 05. Berpatisipasi warga terletak dalam membangun daerahnya, artinya untuk meningkatkan pemenuhan akan tanaman toga, dengan ini warga yang mengalami sakit tidak perlu ke puskesmas karena memiliki alternatif lain dengan mengkonsumsi tanaman toga, herbal yang dihasilkan dari tanaman-tanaman yang dipemberdayakan pada setiap perkarangan rumah RW 05.

Selain perberdayaan warga, Kelompok Wanita Tani juga mengembangkan inovasinya dalam tanaman hidroponik dan catering. Untuk kegiatan penanaman hidroponik ini memberikan dampak yang sangat positif, yakni memberikan kemajuan kepada warga-warga sekitar. Seperti ada beberapa warga yang selama pandemi Covid-19 terkena dampak penurunan perekonomian secara drastis, maka dengan mengikuti kegiatan hidroponik ini dapat menyelamatkan perekonomian setiap keluarganya. Penghasilan yang di dapat cukup untuk dibayarkan kepada para pekerjanya, tanaman hidroponik yang dikembangkan oleh kelompok wanita tani adalah salah satunya tanaman sayuran kangkung karena waktu yang dibutuhkan dari pembibitan sampai panen hanya membutuhkan waktu selama 18-20 hari. Hasil dari penanaman hidroponik ini dapat dijual langsung dalam bentuk sayuran maupun olahan-olahan serta makanan maupun minuman. Melihat permintaan yang tinggi mengenai sayuran hidroponik ini, maka solusinya dengan cara menyebarluaskan ke beberapa daerah untuk berinisiatif dalam membangun lingkungan hijau (Hidroponik), dengan begitu pemenuhan akan permintaan bisa terealisasi dengan baik. Mengutip dari penyataan Haryati selaku penggerak UMKM “disini saya tidak hanya ingin maju sendiri, tapi harapan saya anggota saya menjadi UMKM madiri syukur-syukur menjadi tempat wirausaha-wirausaha baru dengan meningkatkan produktivitas”. Hal ini dikarenakan pentingnya memulai wirausaha untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri dan mencukup pendapatan finansialnya.

Selain itu Kelompok Wanita Tani, mengembangkan kegiatan bakti sosial setiap Jum’at dengan mengadakan Jum’at berkah dan membagikan ke orang yang membutuhkan dengan mengirimkan 75 minuman dan makanan. UMKM D’Shafa juga sangat berkontribusi dalam mensuplay berbagai bentuk olahan ramuan jamu kepada Puskesmas Duren Sawit, tentunya pengeloaan ramuan jamu ini tidak cukup sulit dikarenakan bahan-bahan utamanya sudah terdapat pada setiap perkarangan rumah warga seperti Kunyit dan Jahe. Untuk memperbaiki produk yang dihasilkan oleh UMKM D’Shafa ini, Kelompok Wanita Tani selalu ingin mengetahui apa kekurangan dari produk yang dihasilkannya, sehingga dengan mengetahui segala kekurangan akan dijadikan sebagai masukan/saran dalam memperbaiki produk-produk olahan menjadi yang lebih baik.

Guna terus meningkatkan produktivitas, UMKM D’Shafa melakukan expansi ke berbagai wilayah di Jakarta. Mulai dari Klender Jakarta Timur, disana terdapat budi daya melon yang dikelola oleh para pemulung dengan cara berinisiatif mereka mampu untuk mengembangkan dan menghasilkan budidaya melon ini, bukan hanya orang dewasa saja, tetapi teman-teman pemulung diikutsertakan untuk beredukasi dalam pengelolaan budi daya. Selanjutnya masyarakat di Marunda Jakarta Utara, juga mendapatkan kesempatan dalam pengeloalaan tanaman Hidroponik yang menjadikan daerah tersebut memilliki pemasukan serta masyarakatnya memiliki keahlian (kemampuan) dalam pengelolaan ini. Namun yang menjadikan kendala dalam melakukan program ini adalah, salah satunya terletak pada dana dalam pembangunan green house, green house ini difungsikan sebagai rumah untuk melindungi tanamanan hidroponik dari panas dan hujann. Tentunya apabila semua tanaman hidroponik, maka setelah terkena hujan wajib di cek semua tanamannya lalu langsung diberikan nutrisi di setiap tanaman.

Jakarta, 10 Februari 2022, Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, menerima kunjungan para mahasiswa Ilmu Politik Universitas Nasional dalam rangka membangun awarness peningkatan produktivitas dikalang mahasiswa. Menurut Sukron Munawar, mengatakan “kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling berpartisipasi dan saling menyetujui bersama dalam mencapai tujuan, berbagi informasi, sumber daya, manfaat, dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah”, unjarnya. Ia pun menjelaskan “dengan kolaborasi memungkinkan masalah dapat diselesaikan dengan mudah, lebih banyak yang terlibat dan berfikir sehingga berbagai problem solving dapat dilakukan dengan ringan dan cepat”, katanya. Jakarta hari ini menjelma menjadi City of Collaboration dalam membangun kota Jakarta menjadi lebih maju kotanya dan bahagia warganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *